Rabu, 02 April 2008

#) Menghindari Kejahatan Kartu Kredit

Kejahatan kartu kredit telah menimbulkan kerugian yang sangat besar setiap tahunnya. Memang kejahatan semacam ini belum banyak menjadi perhatian di Indonesia. Namun seiring berkembangnya zaman di mana penggunaan kartu kredit di Indonesia menjadi semakin umum, kejahatan kartu kredit berkembang demikian pesatnya di negara kita ini. Untuk menghindarinya tentu kita harus tahu lebih dalam tentang kejahatan ini.

Pencurian adalah bentuk yang paling umum dari kejahatan kartu kredit ini, tapi ternyata masih banyak bentuk lainnya. Misalnya, seseorang mungkin memakai nomor kartu Anda tanpa sepengetahuan Anda. Pencuri bisa saja mencari di tempat sampah untuk menemukan kuitansi atau karbon bekas transaksi yang dibuang, kemudian memakai nomor kartu anda secara ilegal.

Seorang kasir yang curang mungkin memasukkan tagihan ekstra pada kartu kredit Anda dan mempergunakannya untuk keperluan pribadinya. Kasus lain lagi di mana Anda merespon sebuah promo yang tidak jelas yang meminta Anda menghubungi alamat di tempat yang jauh untuk mendapatkan paket wisata gratis Anda atau paket wisata dengan harga murah. Anda diminta harus menjadi anggota klub perjalanan itu terlebih dulu dan akan ditanya nomor kartu kredit Anda dengan alasan untuk memudahkan pembayaran. Dan tebak! Transaksi yang tidak pernah Anda lakukan akan muncul di tagihan Anda dan tentu saja Anda tidak pernah mendapat paket wisata seperti yang dijanjikan.

Memang tidak mudah untuk mencegah kejahatan kartu kredit ini, tetapi ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk meminimalkan kemungkinan bagi seorang penjahat untuk menyalah-gunakan kartu kredit Anda.

Tanda kalau kartu kredit Anda telah disalah-gunakan
- Dalam tagihan kartu kredit Anda terdapat transaksi yang tidak pernah Anda tanda tangani.
- Kreditor menginformasikan pada Anda kalau ada aplikasi kredit yang mereka terima atas nama dan alamat Anda yang mana tidak pernah Anda isi.
- Anda tidak lagi menerima tagihan resmi dari kartu Anda.
- Agen kartu kredit menginfomarsikan pada Anda kalau ada permintaan pembukaan nomor kartu kredit baru atas nama Anda, tetapi Anda tidak pernah merasa melakukannya.

Yang harus selalu Anda lakukan:
- Tanda tangani kartu Anda begitu Anda terima.
- Pakailah password yang sulit jika Anda harus menerima tagihan kartu Anda secara online.
- Bawalah kartu kredit yang benar-benar Anda perlukan. Jangan bawa kartu tambahannya yang jarang Anda pakai.
- Jangan letakkan kartu Anda dalam dompet Anda. Taruhlah di tempat menyimpan kartu nama atau kantung kecil lain yang beritsleting.
- Lindungi nomor kartu Anda sehingga orang lain tidak bisa meng-copy-nya atau memfotonya.
- Simpan catatan semua nomor kartu Anda, tanggal berakhirnya masa berlaku dari kartu Anda dan telpon dan alamat masing-masing perusahaan penerbit kartu di tempat yang aman. Selalui perbarui daftar ini tiap kali Anda dapat kartu baru.
- Perhatikan kartu Anda selama transaksi, dan mintalah kembali secepatnya. Jangan sampai biarkan kartu Anda lepas dari perhatian Anda.
- Sobeklah di mana saja nomor kartu Anda pernah tertulis.
- Batalkan dan hancurkan kuitansi salah.
- Hancurkan karbon bekas transaksi.
- Sobek bekas tagihan yang Anda terima.
- Simpanlah kuitansi agar bisa Anda gunakan untuk membandingkannya dengan tagihan yang Anda terima.
- Segera tanyakan tagihan yang mencurigakan dan buatlah pengaduan ke penerbit kartu.
- Segera buka dan periksalah tagihan kartu Anda dan pastikan tidak ada tagihan yang janggal. Biasakan perlakukan tagihan kartu Anda seperti Anda memeriksa tabungan Anda. Periksalah tiap bulan.
- Beritahu segera perusahaan penerbit kartu jika Anda melakukan pergantian alamat.

Yang harus Anda hindari:
- Meminjamkan kartu kepada orang lain.
- Meninggalkan kartu atau kuitansi begitu saja.
- Menuliskan nomor PIN Anda pada kartu kredit atau di mana saja yang jadi satu dengan kartu Anda (untuk menjaga kemungkinan ketika dompet Anda hilang).
- Merespon email yang meminta Anda memberitahukan informasi kartu kredit Anda lewat email.
- Merespon email yang meminta Anda masuk ke sebuah website untuk memverifikasi informasi kartu Anda. Ini biasanya adalah kejatahan phishing
- Mengisikan informasi kartu Anda pada website yang bukan termasuk dalam situs yang aman dan terproteksi.
- Menanda-tangani tanda terima yang kosong. Waktu Anda tanda tangan suatu kuitansi, coba beri garis pada ruang kosong di atas total transaksi.
- Menulis nomor kartu di kartu pos atau di luar amplop.
- Memberi tahukan nomor kartu Anda lewat telpon kecuali memang itu perusahaan yang Anda tahu bisa dipercaya dan punya nama baik. Jika Anda ragu akan perusahaan itu, periksalah di kantor perlindungan konsumen.Perusahaan yang baik tidak akan menelpon Anda untuk menanyakan nomor kartu Anda.
- Memberikan informasi tentang kartu Anda ketika Anda ditanya lewat telpon. Sebagai contoh, Anda diberi tahu kalau ada masalah dengan komputer dan si penelpon butuh untuk memverifikasi sejumlah data.

Jika Anda kehilangan atau menjadi korban kejahatan kartu kredit
- Segera telpon perusahaan penerbit kartu Anda. Sekarang sudah banyak perusahaan mempunyai nomor bebas pulsa dan siap menerima pengaduan selama 24 jam. Berdasarkan hukum, begitu Anda melaporkan adanya kehilangan atau pencurian, anda tidak akan bertanggung jawab lebih lanjut untuk tagihan yang tidak sah. Jika Anda mencurigai adanya penyalah gunaan, Anda akan diminta menanda-tangani pernyataan di bawah sumpah bahwa anda tidak membuat transaksi seperti yang Anda adukan.
- Laporkan pada pihak kepolisian dan mintalah salinan dari laporan pengaduan Anda.
- Tutup kartu Anda.
- Pertimbangkan untuk menutup rekening bank Anda dan bukalah yang baru.

- Mintalah agen kartu kredit Anda untuk mencatat pada data kredit Anda kalau Anda adalah korban kejahatan kartu kredit. Minta mereka untuk segera menghubungi Anda sebelum membuka nomor baru atas nama Anda. (kpl/cax)

Sumber: KapanLagi.com
-

0 komentar:

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP